Korban Pembacokan dan Penembakan di Warkop Duren Sawit Tak Ada Biaya untuk Visum

Johanes (22) korban pembacokan dan penembakan di warung kopi, Jalan Taman Malaka, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, pasrah. Ia kini terbaring lemas di rumah petakan yang mereka kontrak bersama ibunya di Jalan Kampung Setu RT 008/001 Kelurahan Bintara Jaya Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi. Musibah yang menimpa Johanes, belum bisa dilaporkan keluarganya secara resmi ke Polsek Duren Sawit.

Alasannya karena tidak memiliki uang untuk melakukan visum di rumah sakit. Meski anggotaPolsekDurenSawittelah menyambangi korban ke rumah dan mendatangi TKP, polisi belum juga menangani kasus tersebut. "Kalau ada uang hari ini maunya visum ke rumah sakit biar pelaku penusukan danpenembakanadik saya cepat ditangani polisi," kata Lukas, kakak korban saat dihubungi pada Minggu (18/7/2021).

Lukas mengaku saat ini belum bisa melakukan visum di rumah sakit seperti yang diminta polisi. Pekerjaan ibunya sebagai tukang cuci gosok pakaian di lingkungan tempat tinggalnya, biaya visum di rumah sakit menjadi permasalahan keluarga. "Selama ini adik saya Johanes yang bantu ibu cari uang. Siang sampai malam adik saya ngamen di jalanan," kata dia.

Lukas mengaku sudah membuat pernyataan diPolsekDurenSawitterkait kasus tersebut. Agar penanganan kasus ini berjalan, ia dan ibunya akan mencarikan pinjaman uang untuk melakukan visum korban di rumah sakit pada Senin (19/7/2021). "Mudah mudahan kami dapat pinjaman uang untuk visum adik saya. Katanya sih biaya visum sebesar Rp 500.000, " ujarnya dengan suara bergetar.

Keluarga korban penganiayaan dengan menggunakanairsoftgundan senjata tajam di sebuah warung kopi Jalan Taman Malak Selatan, Duren Sawit, Jakarta Timur mengaku sempat ditolak aparat Kepolisian saat ingin membuat laporan polisi diPolsekDurenSawit. Namun, saat dikonfirmasi, Kapolsek Duren Sawit, Kompol Rensa Aktadivia membantah tudingan tersebut. Menurut dia, anggotanya tidak menolak laporan korban salah sasaran yang diketahui bernama Johanes.

Dirinya berkilah karena yang datang membuat laporan polisi adalah kakak korban bernama Lukas dan beberapa temannya pada Jumat (16/7/2021) sekira pukul 03.00 WIB. Sementara Johanes yang menjadi korbanpembacokandan penikaman tidak dibawa kePolsekDurenSawit. Selain itu, penolakan dikarenakan, Lukas tidak bisa menunjukan bukti visium dari rumah sakit atas luka korban.

"Sama penyidik disampaikan, kalau mau buat LP, korbannya harus divisium dulu di rumah sakit," ujar dia kepada Wartakotalive.com, Sabtu (17/7/2021). Visum ke rumah sakit, kata Rensa perlu ada surat pengantar dariPolsekDurenSawit. Kemudian pergi ke rumah sakitnya harus diantar anggota ReskrimPolsekDurenSawit.

Setelah divisum, korban harus menjalani pemeriksaan awal mengenai kronologis kejadian. "Kita ini mau jemput korban dibawa ke Polsek untuk di BAP dan buat visium di rumah sakit," terang Rensa. Setelah laporan diterima, pihaknya akan menyelidiki kasus ini guna menangkap para pelakupenembakansekaligus penikaman.

Rencannya malam ini anggotaPolsekDurenSawitbakal datang ke lokasi kejadian guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Kita akan lidik pelakunya, sekarang anggota sedang jemput bola," tutur dia. Sebelumnya, seorang pria bernama Johanes menjadi korbanpenembakandengan menggunakanairsoftgundan penikaman di sebuah warung kopi sekitar Taman Malaka Selatan, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis (15/7/2021).

Lukas, kakak korban menceritakan, peristiwa itu berawal dari tiga orang wanita yang berhenti di warung kopi. Sebab, wanita yang mengendarai sepeda motor bonceng tiga itu diikuti oleh dua orang pria. "Jadi si cowok pelaku itu ngajak kenalan tiga cewek ini, dua enggak mau dan satu cewek yang akhirnya kenalan ngasih nomor telepon," terang dia kepada Wartakotalive.com, Sabtu (17/7/2021).

Kedua wanita tersebut menolak berkenalan dengan alasan kekasihnya mau datang ke warung kopi tempat ketiga wanita itu berhenti. Tidak lama setelah bicara seperti itu, korban yakni Johanes dan temannya sampai di warung kopi sekira pukul 23.00 WIB. Tiba tiba pelaku langsung mengeluarkanairsoftgundan menembak rekan johanes.

Sedangkan, seorang pelaku lainnya menikam johanes beberapa kali di bagian paha, punggung dan pinggang. "Kondisi sekitar sepi, pelaku langsung kabur, adik saya enggak kenal sama cewek cewek itu," jelas dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *