Minggu Pagi Satu Lagi Korban Perahu Terbalik Ditemukan, Total Sudah 7 Orang Meninggal

Tim SAR gabungan menemukan seorang korban penumpang perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Minggu (16/5/2021) sekitar pukul 05.50 WIB pagi. Seperti diketahui, ada 9 korban yang hilang dalam insiden perahu terbalik tersebut. Dengan ditemukannya satu korban ini, total sudah 7 korban hilang ditemukan.

Saat ini masih dua orang dalam pencarian. "Jadi 7 jenazah yang sudah ditemukan," kata dia. "Belum diidentifikasi dan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan," tandasnya.

Polisi memeriksa sejumlah saksi terkait insiden maut perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali. Mereka yang diperiksa di antaranya nakhoda perahu. Adapun nakhoda tersebut diketahui masih berusia remaja.

Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond mengungkapkan nakhoda kapal tersebut masih berusia 13 tahun. "Nakhoda perahu inisial GH berusia 13 tahun," kata Morry saat meninjau evakuasi di waduk yang berada di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Sabtu (15/5/2021). "Ini nakhodanya masih dalam pemeriksaan," tambahnya.

Saat kejadian itu, GH hendak mengantar 20 orang penumpangnya menuju warung makan apung yang berjarak 50 meter dari daratan. Sekira pukul 11.00 WIB, perahu sudah mendekati warung makan apung, namun ada seorang penumpang yang tiba tiba berjalan ke geladak depan. "Ada penumpang yang mau foto selfie di bagian geladak depan, sehingga perahu oleng ke kanan dan terbalik," ucap Morry.

Nahas, saat kejadian itu, Morry mengungkapkan alat keselamatan belum terpasang di tubuh para penumpang. "Setiap operator sebenarnya harus memiliki pelampung. Saat kejadian tidak menggunakan alat keselamatan," ungkapnya. Imbas kejadian itu, polisi menutup wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali.

Morry Ermond menerangkan, penutupan perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu dilakukan mulai Minggu (16/5/2021). "Perintah dari bapak Candi 1 (Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi) untuk wisata air Kedung Ombo untuk besok ditutup, tolong disampikaikan ke masyarakat," terangnya. Morry Ermond memaparkan, sebenarnya penutupan untuk umum atau wisatawan karena sejumlah hal, tidak hanya insiden perahu terbalik.

"Yang jelas ada dua hal, protokol kesehatan karena terlalu banyak masyarakat kita ke sini, sehingga menimbulkan kerumunan saat pandemi," ungkapnya. "Termasuk protokol keselamatan yang tidak diperhatikan," jelas dia. Adapun protokol keselamatan itu pasca insiden 20 orang rombongan tercebur karena perahu terbalik yang membuat 9 orang hilang.

"Seharusnya setiap operator kapal harus memiliki kemampuan, nampun saat kejadian kapal yang harusnya 12 penumpang, tapi lebih dari 20 dan tidak mengunakan pelampung keselamatan," kata dia. Adapun total penumpang di dalam perahu dipastikan berjumlah 20 orang. Morry Ermond mengungkapkan, sebelumnya sempat beredar ada 16 orang, tetapi yang benar adalah 20 orang wisatawan.

"Jadi 20 orang menaiki kapal, sedangkan kapal maksimal memuat 12 orang," jelasnya. Menurutnya, korban yang hilang bukan 5 orang, tetapi 9 orang masih dalam pencarian oleh petugas yang diduga kuat tenggelam. "11 yang kita diselamatkan, 9 orang masih dicari (hilang)," terang dia.

Adapun operasi pencarian dibantu oleh berbagai petugas dan relawan mulai dari BPBD Boyolali, Polair Polda Jateng, Basarnas Pos Surakarta hingga lainnya. "Operasi (pencarian) sampai 5 hari ke depan," jelasnya. Total korban perahu terbalik yang sudah berhasil dievakuasi di Waduk Kedung Ombo Boyolali sebanyak 6 orang.

Kerja keras evakuasi dilakukan menjelang sore sekira pukul 16.00 WIB hingga kini pukul 19.22 WIB masih dilakukan, Sabtu (15/5/2021). Di antaranya dilakukan oleh tim dari Basarnas Pos Surakarta, Polair Polda Jateng, BPBD Boyolali hingga relawan lainnya. Yakni pada menit ke 18.22 WIB adalah seorang anak kecil yakni korban ke 4 yang berhasil dievakuasi.

Kemudian pada menit ke 18.38 ada korban ke 5 dan pukul 18.45 WIB yakni korban ke 6. Maka total korban tenggelam akibat perahu terbalik menjadi 6 orang. Tiga orang dari 9 wisatawan yang hilang pasca perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (15/5/2021) sore.

Adapun jaraknya penemuan korban sekira 50 meter dari lokasi kejadian di perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu. Ketiga korban ditemukan oleh petugas gabungan sekitar pukul 17.20 WIB atau menjelang Magrib. Saat itu sejumlah jenazah itu dimasukkan dalam kantong mayat dan dibawa dengan tiga ambulans.

"Dibawa ke RSUD Waras Wiris Andong Boyolali," kata petugas di lapangan. Jumlah penumpang di dalam perahu yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ternyata 20 orang. Insiden tersebut tepatnya terjadi di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu pada Sabtu (15/5/2021) siang.

Adapun sebelumnya dikabarkan penumpang ada 16 orang, sementara yang dinyatakan hilang tenggelam ada 5 orang. Diketahui pemilik perahu adalah Kardiyo dan dikemudikan oleh Galih. Seorang saksi mata, Tinuk menjelaskan, insiden tersebut bermula ketika kapal sudah akan mendekati warung, para penumpang berswafoto di kapal.

"Posisi penumpang saat berswafoto banyak yang ada di depan kapal sehingga air mulai masuk dan kapalnya terbalik," paparnya. Berikut daftar 20 orang penumpang : 1. Siti Mukaromah

2. Wilda 3. Alya 4. Mustakim

5. Suswanti 6. Laras 7. Niken Safitri

8. Supriyadi 9. Andre 10. Khoirunisa 11. Rifki Edi

12. Tituk Mulyani 13. Andi 14. Adi

15. Tinuk 16. Ana 17. Zamzam

18. Jalal 19. Jalil 20. Desti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *