Berikut update kasus positif virus corona atau Covid 19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (26/7/2021). Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 28.228 kasus. Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid 19 di Indonesia kini menjadi 3.194.733 kasus, dari sebelumnya sebanyak 3.166.505 kasus.
Hal tersebut tercatat dalam laman resmi covid19.go.id pada Senin sore pukul 16.25 WIB. Kabar baiknya, sebanyak 40.374 pasien Covid 19 dinyatakan sembuh. Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 2.549.692 dari sebelumnya yang sebanyak 2.509.318 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid 19 bertambah sebanyak 1.487 pasien. Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid 19 menjadi 84.766 dari yang sebelumnya 83.279 pasien. Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Diwartakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kebutuhan obat untuk terapi Covid 19 melonjak signifikan sejak 1 Juni lalu. Untuk menghadapi lonjakan permintaan obat tersebut pemerintah telah berkomunikasi dengan Gabungan Pengusaha Farmasi. "Sejak tanggal 1 juni sampai sekarang telah terjadi lonjakan yang luar biasa dari kebutuhan obat obatan. Lonjakan itu besarnya sekitar 12 kali lipat," ujar Budi usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin, (26/7/2021).
Sejumlah upaya dilakukan agar lonjakan kebutuhan obat terapi Covid 19 dapat diimbangi dengan ketersediaan obat. Diantaranya yakni mengimpor bahan baku, memperbesar kapasitas produksi, dan mempercepat distribusi. "Memang dibutuhkan waktu antara 4 samapi 6 minggu, agar kapasitas obat dalam negeri kita bisa memenuhi kebutuhan peningkatan obat obatan sebanyak 12 kali lipat ini," tuturnya. Sejumlah obat obatan yang banyak dicari masyarakat untuk terapi Covid 19, kata Budi, kini berangsur masuk ke pasaran, diantaranya yakni Azithromycin, Oseltamivir, dan Favipiravir.
Pada Agusutus nanti, diharapkan seluruh obat tersebut sudah banyak tersedia di pasaran. Misalnya kata Budi, stok Azithromycin yang kini ada 11,4 juta vial secara nasional. Sebanyak 20 pabrik lokal memproduksi obat tersebut. Sementara itu, stok Favipiravir saat ini sebanyak 6 juta vial di seluruh Indonesia.
Stok tersebut akan terus ditambah karena sejumlah produsen dalam negeri meningkatkan kapasitas produksinya. Kemudian Oseltamivir, saat ini tersedia sebanyak 12 juta vial. Hanya saja untuk Oseltamivir nantinya akan diganti oleh Favipiravir. "Favipiravir ini akan mengganti Oseltamivir sebagai obat antivirus."
"Kalau Azithromycin tadi antibiotik, Favipiravir ini masuk kategori antivirus yang oleh dokter dokter ahli lima profesi di Indonesia sudah mengkaji dampaknya terhadap mutasi virus delta ini." "Mereka menganjurkan agar antivirusnya digunakan Favipiravir," pungkasnya.